Awal Puasa Serentak 18 Juni

SUKABUMI – Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sukabumi Ade Rahmatullah menetapkan 1 Ramadan 1436 Hijriyah akan jatuh pada Kamis (18/6). Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan pusat Muhammadiyah, berdasarkan perhitungan hasil hisab Ramadan sesuai dengan maklumat bernomor 01/ MLM/I.0 E/2015 yang ditandatangani oleh Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Sekretaris Umum (Sekum) Muhammadiyah Agung Danarto, pada Selasa (28/4) lalu.

”Sesuai hasil telaah hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, hasilnya 1 Ramadan tahun ini jatuh pada 18 Juni, sementara untuk Lebaran Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 17 Juli 2015, dan tahun ini kemungkinan akan berbarengan dengan pemerintah yang rencananya 18 Juni untuk awal puasa tahun ini,” kata Ade Rahmatullah kemarin (5/6).

Metode telaah itu menurutnya, merupakan cara menetapkan awal puasa dan lebaran, termasuk Idul Adha, dengan ilmu perhitungan falak atau astronomi.

”Untuk penetapan 1 Ramadan yang jatuh pada 18 Juni 2015 sendiri Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mendasarkan pada ijtimak jelang Ramadan 1436 Hijriyah terjadi pada Selasa Legi, 16 Juni 2015 pukul 21.07,” terangnya.

Ijtimak merupakan peristiwa saat bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari bumi.

”Pada saat perhitungan 16 Juni itu, perhitungannya di Yogyakarta menunjukkan hilal belum terlihat, baru pada besoknya mulai terlihat hilal sudah nampak bulan sudah berada di atas ufuk. Sehingga dipastikan untuk awal puasa jatuh pada 18 Juni,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi M. Kusoy menjelaskan, awal puasa tahun ini kemungkinan akan sama dengan Muhammadiyah yaitu pada 18 Juni. Namun berbeda dengan Muhammadiyah, MUI memiliki cara lain untuk menentukan awal puasa. Jika Muhammadiyah menggunakan perhitungan ilmu astronomi, sementara untuk MUI masih menggunakan metode ruqyat dengan mata kepala, maupun ruqyat dengan mata akal pikiran. ”Insya Allah tahun ini kita tidak akan ada perbedaan, untuk menjalankan ibadah shaum,” tegas Kusoy.

Untuk itu pada 16 Juni nanti, pihaknya akan berangkat ke Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi untuk menentukan awal puasa sesuai dengan metode ruqyat. (wdy/t/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan