ATM Bank-bank Akan BUMN Digabung

[tie_list type=”minus”]Untuk Efesiensi Pengadaan Mesin di Daerah-daerah[/tie_list]

JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam mengungkapkan, bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk menggabungkan ATM yang dimiliki. ”Ini kaitanya dengan Himbara juga ya. Yang jelas diharapkan kajian-kajiannya akan segera diselesaikan sehingga rencana penggabungan tersebut segera terealisasi. Hal itu sebagai bentuk layanan yang diberikan perbankan untuk nasabah juga. Mudah-mudahan secepatnya tahun ini rampung,” ujarnya di sela acara public expose penerbitan obligasi BRI, di Jakarta, kemarin (3/6).

Asmawi mengungkapkan, bahwa penggabungan ATM tersebut dilakukan lantaran bertujuan untuk efisiensi biaya dan pemerataan pengadaan ATM hingga ke daerah-daerah di seluruh tanah air.

”Ada kaitannya dengan sebaran ATM juga. Jadi, kita lihat lagi saat utilisasi mesin ATM di suatu tempat tidak terlalu besar maka akan kita kurangi. Tujuannya agar memberikan sebaran yang rata kepada masyarakat,” urainya.

Dia mengungkapkan bahwa rata-rata pemakaian transaksi di satu mesin ATM idealnya sekitar 200 transaksi per hari, apabila di rata-rata satu bulan dapat menghasilkan 6000 transaksi. Apabila kurang dari jumlah tersebut maka kedepan akan diambil langkah untuk relokasi ATM agar tidak terjadi penumpukan di satu titik.

Dengan adanya langkah tersebut juga diharapkan akan mengurangi biaya investasi pengadaan ATM. Namun, dia tidak mau mengungkapkan berapa nominal belanja anggaran untuk pengadaan mesin ATM yang dianggarkan oleh emiten dengan kode perdagangan BBRI tersebut.

Asmawi mengungkapkan bahwa tiap tahunnya perseroan menganggarkan pengadaan mesin ATM sekitar 2000 mesin, jumlah tersebut diharapkan bisa berkurang seiring dengan adanya upaya penggabungan mesin ATM bank-bank pelat merah.

”Yang jelas kalau sudah terealisasi kan tidak perlu pengadaan baru, yang ada kita maksimalkan, dan juga hanya butuh investasi IT-nya saja. Jadi misal kalau nasabah BRI mau transaksi di ATM Bank Mandiri kan kena charge, nanti dengan adanya penggabungan itu bisa tidak kena charge lagi,” katanya.

Ke depan, pihaknya berharap upaya penggabungan ATM tersebut bisa memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat. ”Masih kajian internal, jadi belum sosialisasi. Nanti juga kalau sudah terealisasi bisa disosialisasikan lewat media, bisa juga di layar tiap ATM diberi tulisan bisa transaksi dengan ATM gabungan tersebut,” tutupnya. (dee/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan