Atasi Masalah Gizi Buruk

[tie_list type=”minus”]PNPM GSC Tangani Lebih Dari 200 Balita[/tie_list]

bandungekspres.co.id – Kasus gizi buruk dan stunting (terlahir pendek) masih banyak dialami anak dan balita di Kabupaten Bandung Barat. Hal ini diungkapkan Fasilitator PNPM Generasi Sehat dan Cerdas Mely Melanjaya kepada Bandung Ekspres di Kecamatan Gununghalu belum lama ini.

Menurut Mely, saat mendatangi Kecamatan Gununghalu, dia langsung dihadapkan pada merebaknya kasus gizi buruk. ”Kasus gizi buruk ini menyebabkan tumbuh kurang maksimal, salah satunya pendek,” ucap Mely.

Menurutnya, PNPM GSC hadir dan turut memberikan kontribusi untuk mengatasi kasus gizi buruk. Lebih dari 200 balita yang mendapat bantuan. Bentuk bantuan yang diberikan berupa paket makanan tambahan (PMT) selama tiga bulan berturut-turut.

Di samping itu, PNPM GSC yang merupakan kader Posyandu juga melakukan pendampingan terkait masalah tersebut. Dari gerakan itu, telah memberikan dampak yang positif bagi penyembuhan dan pemulihan penderita gizi buruk. Mereka seluruhnya telah sehat kembali, dengan berat badan dan tinggi yang memadai.

Alhamdulillah, semua anak terkena gizi telah berkurang,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya melakukan penyuluhan gizi sebagai penyadaran terhadap masyarakat agar setiap harinya asupan gizi dapat terpenuhi. Penyuluhan itu dilakukan untuk berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kecamatan Gununghalu.

Sementara menurut Kasi Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Bandung Barat, Dr Lia N Sukandar, kasus gizi buruk di Bandung Barat bukan disebabkan karena faktor ekonomi, melainkan penyakit lainnya.

”Bidang jaminan kesehatan sempat menangani masalah gizi buruk, akan tetapi bukan berasal dari ekonomi melainkan dari penyakit lainnya, seperti TB paru,” katanya.

Dari TB paru juga bisa menyebabkan anak tumbuh kurang maksimal. Pihaknya juga berkoordinasi dengan bidang gizi apabila kedapatan ada balita yang mengalami gizi buruk pihaknya akan memfasilitasi biaya dari program Jamkesda.

”Dengan seperti itu, masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat diharapkan bisa teratasi,” tandasnya. (nit/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan