Anggaran Bina Marga Dipotong

2016, Dana Pembangunan dan Perbaikan Jalan Turun 50 Persen

bandungekspres.co.id – Anggaran untuk perbaikan jalan, peningkatan jalan dan perbaikan jembatan di tahun 2016 mendatang turun hingga 50 persen. Anggaran di tahun 2015 yang mencapai angka Rp 135 miliar menurun di tahun 2016 yang hanya mencapai angka Rp 70 miliar. Hal tersebut diungkapkan Kadis Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan KBB, Rachmat A. Syafaat didampingi Kasie Perencanaan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan KBB, Aan Sopian kepada wartawan di Ngamprah, Selasa (1/12).

Adang menuturkan, idealnya anggaran di tahun depan mencapai Rp 105 miliar. Hal ini berdasarkan pada perbaikan yang harus dilakukan di tahun 2016 mendatang. Pihaknya akan mencoba mencari anggaran tambahan dengan mengajukan bantuan ke provinsi dan pemerintah pusat. ”Idealnya untuk tahun depan Rp 105 miliar. Artinya harus ada tambahan lagi. Kita coba ajukan untuk mendapatkan bantuan ke provinsi melalui bantuan gubernur (bangub) dan pemerintah pusat, karena APBD sangat terbatas,” katanya.

Lebih jauh dia menjelaskan, selain meminta bantuan provinsi dan pusat, kekurangan anggaran ini akan dimanfaatkan dari program corporate social responsibility (CSR) dari PT PLN. Bila anggaran tahun 2016 bisa terbantu, tentu akan memberikan kualitas jalan yang sesuai dengan harapan masyarakat. ”Jadi untuk anggaran 2016 yang hanya Rp 70 miliar itu diperuntukan untuk panjang jalan 70 km saja. Padahal, perbaikan lebih dari angka tersebut,” paparnya.

Adang menyebutkan, panjang jalan Kabupaten Bandung Barat memiliki panjang hingga 553 km dan 113 ruas jalan. Dari total tersebut, perbaikan jalan baru tercapai diangka sekitar 400 km atau sudah mencapai angka 80 persen. ”Kita akan perbaiki secara keseluruhan, sehingga di tahun 2016 dan 2017 jalan sudah mulus. Termasuk kita dorong juga jalan di Cipendeuy, Cipatat dan Cikalongwetan,” katanya.

Selain di wilayah tersebut, lanjut Adang, perbaikan jalan juga akan dilakukan terus di area pusat pemerintahan seperti di Padalarang, Ngamprah dan sekitarnya. Hal ini perlu dilakukan guna memberikan rasa nyaman pada saat melintasi perkantoran Pemkab Bandung Barat. Begitu juga perbaikan di wilayah selatan guna memberikan infrastruktur bagi masyarakat yang bergelut di bidang pertanian. ”Di selatan banyak pertanian, jika infrastrukturnya sudah maksimal, tentu memberikan kemudahan saat melakukan aktivitas para petani di sana,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan