Akan Pamerkan Batu Nyi Roro Kidul

The Trans Gelar Pameran Skala Dunia

COBLONG – Pameran batu akik bertaraf internasional akan segera hadir di Kota Bandung. Tepatnya, di Trans Studio Mall, Jalan Jenderal Gatot Soebroto. Pameran ini eksklusif karena dikemas berbeda.

Ketua Penyelenggara Suwandi Gazali mengatakan, exhibitions ini akan diikuti peserta dari Sabang sampai Merauke. Artinya, semua jenis batu asal nusantara akan dihadirkan. Rencananya, pameran yang diberi nama The Trans Gemstone Fair ini akan digelar mulai hari ini (11/3) hingga MInggu (15/3) mendatang.

Menurutnya, dalam pameran nanti akan ditampilkan batu Nyi Roro Kidul yang ramai diperbincangkan di berbagai media. Pasalnya, batu ini dihargai Rp 5 miliar. Selain itu, The Trans Gemstone Fair berbeda dengan dengan pameran-pameran batu akik pada umumnya. Sebab, tidak hanya menampilkan pameran batu. Tapi, diisi juga dengan edukasi dan kompetisi. Bahkan, kompetisi ini memperebutkan piala Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

’’Akan ada banyak turis yang datang. Dan, bagi masyarakat yang ingin datang, silahkan bawa rombongannya sebanyak mungkin. Gratis kecuali parkir,’’ kata Suwandi dalam jumpa pers di Hotel Mitra, Jalan Supratman, Kota Bandung, kemarin (10/3).

Dia menuturkan, pameran ini akan mulai dibuka pukul 10.00 pagi hingga pukul 21.00 malam. Ada 160 stand yang bisa dikunjungi warga. Targetnya, sekitar 5.000 orang per hari bisa hadir meramaikan gemstone fair ini.

Suwandi memaparkan, sebelum pameran ini digelar di Kota Bandung, Indonesia Gemstone sudah melakukan roadshow terlebih dahulu ke berbagai daerah di tanah air. Bahkan, sebagian daerah sudah menyelenggarakan kompetisi gemstone. Mengenai kompetisi ini, ada 33 kelas yang dipertandingkan. Misalnya, bacan, lumut aceh, solar/bio solar, chalsedony, sungai dareh, pictorial agate badar dan sebagainya. Pemenangnya akan diumumkan pada Minggu (15/3) mendatang. ’’Nantinya, juara tiap daerah ini akan dipertandingkan dalam liga batuan nusantara,’’ terang dia.

Dia juga menerangkan, masyarakat akan diberi pemahaman mengenai gemstone. Di sana, akan disediakan laboratorium gemstone yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi batu. Mulai dari warna, sintetik atau bukan dan lainnya. Selain itu, warga akan diberi pemahaman sekalipun batu ini mengandung nilai ekonomi kreatif. Namun, jangan sampai merusak lingkungan. ’’Jangan sebut batu akik. Tapi, gemstone biar lebih keren,’’ ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan