225 Jamaah Indonesia Hilang

[tie_list type=”minus”]Sebagian Diduga Menjadi Korban Tragedi Mina[/tie_list]

MINA – Jamaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina bisa jadi bertambah. Sebab, sehari setelah terjadinya musibah, masih banyak jamaah Indonesia yang keberadaannya belum diketahui.

Sebanyak 225 jamaah dinyatakan hilang. Angka itu tidak termasuk tiga jamaah yang meninggal dan enam lainnya yang terluka yang sudah ditemukan di sejumlah rumah sakit di Arab Saudi.

Saat ini, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah masih menelusuri jamaah yang hilang tersebut. Mereka dinyatakan hilang karena hingga kemarin petang (25/9) belum kembali ke maktab di Mina.

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menyatakan, pihaknya membentuk tim khusus untuk mencari data korban hilang dan memastikan keadaan mereka. ’’Kami akan menelusuri dan menginventarisasi lagi semua rumah sakit, klinik, serta pemulasaraan jenazah di Muaisim,’’ katanya di Makkah kemarin.

Berdasar data, seluruh korban tragedi Mina tinggal di kawasan Mina Jadid (perluasan Mina) yang berjarak 7 kilometer dari Jamarat. Termasuk jamaah yang hilang.

Berdasar data PPIH, ada 14 jamaah dari kloter 14 embarkasi Batam (BTM) yang hilang. Di kloter tersebut, ada jamaah korban Mina yang meninggal yang bernama Syaisiyah Syahril Abdul Gafar. Seluruh jamaah tinggal di maktab 1.

Selanjutnya, ada 19 jamaah dari kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB) yang hilang. Itu belum termasuk dua jamaah asal Probolinggo yang meninggal dalam insiden Mina. Yakni, Hamid Atwi Tarji Rofia dan seorang jamaah yang diduga bernama Sumaniro alias Nero. Seluruh jamaah menetap di maktab 2. Jamaah hilang terbanyak berasal dari kloter 61 embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), yakni 192 jamaah. Di Mina Jadid, mereka tinggal di maktab 7.

Selain itu, belum ada tambahan jumlah korban yang meninggal. Di antara tiga jamaah Indonesia yang meninggal, baru dua yang teridentifikasi, yakni Syaisiyah dan Hamid. PPIH belum berhasil mengidentifikasi seorang jamaah meninggal lain yang diduga bernama Nero. ’’Kami masih perlu mencocokkan lagi dengan keluarga. Karena itu, nama korban belum bisa dirilis,’’ jelas Arsyad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan