20 Pasang Moka Kabupaten Bandung 2015 Akhiri Masa Karantina

RANCABALI – Setelah lolos seleksi tertulis, wawancara, dan unjuk kabisa, akhirnya dua puluh pasang finalis Pasanggiri Mojang-Jajaka (Moka) Kabupaten Bandung tahun 2015 memasuki tahap karantina di Patuha Resort, Rancabali, sejak Selasa-Kamis (11-13/8).

Moka
VERRAWATI/BANDUNG EKSPRES

BELAJAR: Para peserta Moka saat menerima pembekalan dalam masa karantina.

Dalam Karantina yang digelar selama tiga hari tersebut, para finalis diberikan berbagai materi sebagai pembekalan mereka. ”Mereka sudah diberi banyak materi, dari mulai pengembangan pariwisata, pemerintahan, kepribadian, public speaking, beauty class, dan juga masalah perlindungan anak dari KPAD,” ujar Kabid Pariwisata Dispopar Kabupaten Bandung, Rully Jaya Permana, kemarin (13/8).

Dalam karantina tersebut pun telah dihadirkan banyak narasumber yang memang sangat berkompeten di bidangnya. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap peserta dapat memperoleh materi yang cukup untuk dapat mengembangkan potensi dirinya. Terutama saat nanti harus benar-benar terjun di masyarakat. ”Mereka kan nantinya akan terjun langsung di masyarakat terutama dalam mempromosikan wilayah Kabupaten Bandung. Makanya harus diberi materi yang cukup, selain itu agar tidak jenuh, mereka juga kita kenalkan dengan berbagai kaulinan Sunda pada saat outbond di hari terakhir ini,” ungkapnya.

Dalam berbagai kegiatan tersebut, setiap finalis terus mendapatkan penilaian baik dari segi sikap ataupun kepribadian mereka pada saat berbaur dengan peserta lainnya. ”Jadi mereka semua kita acak dan dibuat beberapa kelompok, agar semua bisa saling mengenal satu sama lainnya,” jelas Rully.

Sementara itu, menurut Ketua Paguyuban Mojang-Jajaka (Pamoka) Kabupaten Bandung Dani Sunandar, pada dasarnya setiap kegiatan dari tahap awal pendaftaran, masa karantina sampai grandfinal setiap tahunnya cenderung sama. Namun yang membedakan untuk tahun ini, adanya pembekalan materi baru dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bandung yang diberikan langsung oleh istri Bupati Bandung Hj Kurnia Agustina Dadang M Naser. Di mana setiap finalis diperkenalkan tentang pentingnya peran mereka dalam perlindungan anak seiring dengan maraknya kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak-anak belakangan ini.

”Ini berhubungan juga dengan program sosial yang memang setiap tahun selalu kita lakukan. Nah, untuk ke depannya kita jadi akan lebih memikirkan dan menyesuaikan kira-kira program kerja seperti apa yang akan kita buat untuk anak-anak,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan