138 Pulau tanpa Nama

Bisa Diisi Manusia Perahu

SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) mempunyai pulau yang berjumlah ratusan. Namun, terdapat 138 pulau yang belum diberi nama. Pulau-pulau tersebut tersebar di kabupaten–kota. Hanya Samarinda dan Kutai Barat (Kubar) yang kini bergabung dengan Kalimantan Utara (Kaltara) yang tidak mempunyai pulau. Ada yang berpenghuni. Ada pula yang masih kosong.

Dalam katalog pulau di Biro Perbatasan, Penataan Wilayah, dan Kerja Sama Provinsi Kaltim, terdapat 378 pulau yang masuk catatan basis data (gasetir) nasional dan internasional yang diakui PBB. Menurut data terbaru, 39 pulau kini diajukan untuk bisa masuk ke gasetir. Sisanya masih harus diverifikasi ulang.

Untuk sementara, lima pulau yang tercatat dan diakui sebagai pulau baru berada di Kutai Timur (Kutim), 15 pulau di Paser, 3 pulau di Balikpapan, dan 24 pulau di Kukar. Kepala Biro Perbatasan, Penataan Wilayah, dan Kerja Sama (P2WK) Pemprov Kaltim Tri Murti Rahayu menjelaskan, definisi pulau yang dimaksud gasetir adalah pulau yang tidak tenggelam dalam puncak pasang selama tiga hari berturut-turut.

Untuk membuktikannya, seluruh pihak yang berkepentingan wajib menyaksikan langsung keberadaan pulau tersebut. ’’Kami kumpulkan masyarakat sekitar hingga pemerintah pusat untuk memastikan daratan yang kami periksa memang pulau dengan catatan tidak tenggelam selama puncak pasang. Nah, di sana kita sepakati bersama nama pulau tersebut,’’ tuturnya.

Sebenarnya, pulau-pulau yang berhasil ditemukan itu sudah memiliki nama yang disematkan masyarakat sekitar. Namun, lantaran belum terdaftar di gasetir, pulau tersebut dianggap belum ada atau tanpa nama. Karena itu, Tri kembali mendata dan memverifikasi kebenaran pulau yang dilaporkan masyarakat.

’’Setelah kami periksa, rupanya masih banyak pulau yang tidak masuk katalog kami. Makanya, kami bolak-balik memverifikasi keberadaan pulau itu sesuai dengan titik koordinatnya,’’ jelasnya.

Tidak mudah memeriksa pulau-pulau tanpa nama tersebut. Tri menyatakan harus mengeluarkan dana yang besar untuk biaya operasional rata-rata sepekan perjalanan dengan kondisi keuangan yang sedikit. Karena itu, dari 138 pulau, dia baru bisa memeriksa 39 pulau. Beruntung terjadi pemekaran wilayah sehingga pulau tanpa nama di Kaltim tersisa 74. Sementara itu, sisanya diambil alih Kaltara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan