Mahasiswa ITB Teliti Metode Inovatif Pemodelan TKP Kecelakaan Lalu Lintas

Tak dapat dipungkiri, kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu fenomena yang kerap kali terjadi di sekitar kita. Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) POLRI pun tanpa lelah terus melakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan sebagai upaya meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas lainnya. Sayangnya, aktivitas investigasi yang dilakukan tidak jarang menyebabkan kemacetan lalu lintas akibat penutupan area di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk waktu yang lama.


Berangkat dari permasalahan ini, Falih Muhtadi dari Teknik Geodesi ITB mencoba memanfaatkan laser untuk memodelkan TKP kecelakaan lalu lintas. Lebih unggul dari pendokumentasian TKP kecelakaan lalu lintas pada umumnya, Falih menggunakan Terrestrial Laser Scanner (TLS) sebagai alat untuk menciptakan pemodelan 3 dimensi (3D) dari suatu TKP kecelakaan. Pemanfaatan TLS dalam pendokumentasian TKP kecelakaan lalu lintas dapat mempersingkat waktu investigasi, yang berpengaruh pula pada kemacetan lalu lintas di sekitar TKP.

TLS merupakan sebuah alat ukur yang dapat menghasilkan suatu model 3D dengan memanfaatkan sifat-sifat laser. Sayangnya, penggunaan TLS di Indonesia sejauh ini masih terbatas pada pemodelan gedung, analisis kemiringan, hingga sedimentasi sungai saja. Melihat potensi TLS yang masih dapat dikembangkan, Falih mencoba memanfaatkan TLS pada dengan memodelkan suatu TKP kecelakaan lalu lintas. Menurut riset yang telah dilakukannya, Dirlantas POLRI membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan investigasi dan pendokumentasian TKP, sehingga biasanya menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Dengan melakukan pemindaian dengan TLS, TKP dapat dimodelkan dalam bentuk 3D dalam waktu relatif singkat. Hal ini tentu saja akan membantu proses investigasi kecelakaan lalu lintas,” ujar Falih, beberapa waktu lalu.

Pada penelitiannya, Falih menggunakan Leica Scanstation C10 sebagai alat utamanya. Dengan menembakkan pulsa laser, objek pada TKP kecelakaan lalu lintas yang dipindai akan memantulkan pulsa tersebut hingga kemudian ditangkap kembali oleh alat dalam bentuk titik-titik koordinat lokal. Penembakan pulsa laser yang dilakukan bersifat kontinu, sehingga diperoleh serangkaian data koordinat yang disebut point clouds. Point clouds inilah yang kemudian menjadi bakal model 3D dari TKP kecelakaan lalu lintas.

Tinggalkan Balasan